Presiden Prabowo Subianto meresmikan pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik

presiden prabowo subianto meresmikan pabrik baterai

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik terintegrasi di Kawasan Artha Industrial Hills, Karawang, Jawa Barat. Proyek ini menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia menuju kemandirian energi dan transformasi industri hijau.

🔋 Proyek Strategis Nasional Bernilai Rp100 Triliun

Pabrik ini merupakan bagian dari ekosistem industri baterai kendaraan listrik yang dikembangkan oleh konsorsium antara PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan perusahaan global asal Tiongkok: CATL, Brunp, dan Lygend (CBL). Proyek ini mencakup enam subproyek dari hulu ke hilir, dengan lima di antaranya berlokasi di Halmahera Timur dan satu di Karawang.

Dengan nilai investasi mencapai Rp100 triliun, proyek ini diperkirakan akan menghasilkan kapasitas produksi hingga 15 gigawatt hour (GWh) dan menyerap 8.000 tenaga kerja langsung, serta menciptakan ribuan lapangan kerja tidak langsung.

🌱 Menuju Kemandirian Energi dan Industri Hijau

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa proyek ini merupakan langkah konkret menuju swasembada energi nasional. Ia menekankan pentingnya hilirisasi sumber daya alam agar Indonesia tidak hanya menjadi eksportir bahan mentah, tetapi juga produsen produk bernilai tambah tinggi.


> “Saya percaya dan sadar betapa acara ini bersejarah dan punya nilai strategis. Ini adalah bukti keseriusan kita membangun masa depan energi Indonesia,” ujar Presiden Prabowo.

🤝 Kolaborasi Strategis dan Dampak Ekonomi

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa proyek ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam membangun rantai pasok industri baterai nasional. Ia menyebut proyek ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri kendaraan listrik global.

Selain itu, proyek ini juga diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal, khususnya di Karawang dan Halmahera Timur, dengan melibatkan UMKM, sektor transportasi, katering, dan jasa lainnya.

Berikut adalah komposisi saham dari proyek pabrik baterai kendaraan listrik yang diresmikan Presiden Prabowo di Karawang, berdasarkan struktur joint venture (JV) antara perusahaan Indonesia dan mitra Tiongkok:

 

🔧 Komposisi Saham Berdasarkan Subproyek

 

Subproyek Lokasi Pemilik Saham Komposisi Saham

PT Sumberdaya Arindo (SDA) – Tambang nikel Halmahera Timur PT Antam & CBL Antam 51%, CBL 49%

PT Feni Haltim (FHT) – Smelter RKEF Halmahera Timur Antam & CBL CBL 60%, Antam 40%

PT Nickel Cobalt Halmahera (HPAL JVCO) – Smelter HPAL Halmahera Timur Antam & CBL CBL 70%, Antam 30%

Produksi bahan material baterai (katoda, prekursor, dll.) Halmahera Timur IBC & CBL CBL 70%, IBC 30%

PT Contemporary Amperex Technology Indonesia Battery (CATIB) – Produksi sel baterai Karawang IBC & CBL CBL 70%, IBC 30%

Daur ulang baterai Halmahera Timur IBC & CBL CBL 60%, IBC 40%

📌 CBL (Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd.) adalah konsorsium dari CATL, Brunp, dan Lygend.

🧭 Catatan Tambahan

– Pemerintah Indonesia melalui BUMN seperti Antam dan IBC saat ini memiliki porsi mayoritas di sektor hulu (pertambangan), namun minoritas di sektor hilir (produksi baterai dan daur ulang).

– Pemerintah sedang dalam proses negosiasi untuk meningkatkan kepemilikan saham di sektor hilir hingga 40–50%.

Ref

 


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Selanjutnya
close