Militer Israel membantah menembak warga sipil di dekat pusat bantuan kemanusiaan di Gaza.

Militer Israel membantah menembak warga sipil di dekat pusat bantuan kemanusiaan di Gaza.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam pernyataan terbaru menyatakan bahwa mereka tidak menembak warga sipil di dekat atau dalam pusat bantuan kemanusiaan di Gaza Selatan selama insiden pada hari Minggu, yang mengakibatkan kematian setidaknya 31 warga Palestina.

Dalam pernyataan tersebut, IDF menyatakan bekerja sama dengan Gaza Humanitarian Foundation dan organisasi bantuan internasional untuk memungkinkan distribusi bantuan kepada penduduk Jalur Gaza, sambil memastikan bahwa “bantuan tersebut tidak jatuh ke tangan” Hamas.

Militer Israel menyalahkan Hamas atas upaya yang mereka klaim “melakukan segala cara untuk mencegah distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.”

Rekaman video drone yang dirilis kemudian oleh juru bicara IDF, Avichay Adraee, memperlihatkan apa yang mereka klaim sebagai pria bersenjata bertopeng yang menembak warga sipil yang sedang berusaha mengambil bantuan di pusat distribusi di Khan Younis, Gaza Selatan.

Otoritas kesehatan di Gaza mengatakan pada hari Minggu bahwa setidaknya 31 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka serius ketika pasukan Israel melepaskan tembakan di dekat titik distribusi bantuan kemanusiaan di Rafah, Gaza Selatan, tempat warga berkumpul untuk menerima bantuan.

Sebagian besar luka berada di bagian atas tubuh, dan jumlah korban tewas bisa meningkat karena parahnya luka-luka tersebut, kata Mohammed Abu Afash, direktur Organisasi Bantuan Medis di Gaza.

Saksi mata mengatakan kepada Xinhua bahwa ribuan orang telah tiba di pusat bantuan ketika tembakan dan ledakan terjadi.

trnslt(news.cn)
close