Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha pada hari Selasa mengklaim bahwa pemboman Rusia di Kyiv sengaja dilakukan selama KTT G7.
Menteri mengatakan bahwa ini adalah Rusia yang menolak gencatan senjata dan pertemuan para pemimpin untuk menemukan solusi untuk mengakhiri konflik dan secara sinis menyerang ibu kota Ukraina sambil berpura-pura melakukan pembicaraan damai.
Menurut menteri, serangan itu merupakan sinyal “sikap tidak hormat total terhadap Amerika Serikat dan mitra lain yang menyerukan diakhirinya pembunuhan tersebut.”
Dia memposting di X, menyatakan:
“Tujuan Putin sangat sederhana: membuat para pemimpin G7 tampak lemah. Hanya langkah kuat dan tekanan nyata pada Moskow yang bisa membuktikan kesalahannya.”
Setelah serangan tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memposting di X yang mengatakan bahwa serangan semacam itu murni terorisme dan bahwa “seluruh dunia, Amerika Serikat, dan Eropa pada akhirnya harus merespons saat masyarakat beradab menanggapi teroris”.
Dia juga mengatakan bahwa Putin hanya melakukan ini karena “dia mampu melanjutkan perang”.
Dia juga mengatakan bahwa Kyiv telah melakukan kontak dengan semua mitra di setiap tingkat untuk memastikan tanggapan yang tepat.
“Terorislah yang harus merasakan sakitnya, bukan orang damai yang tidak bersalah,” jelas Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko di Telegram, menjelaskan bahwa 27 lokasi terkena serangan.
Zelenskyy dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa di KTT G7 untuk membujuknya agar memberikan dukungan ke Ukraina. Namun, Trump keluar lebih awal, mengurangi harapannya.
Sebelumnya hari ini, presiden AS bahkan telah menyarankan bahwa tidak akan ada perang jika anggota G7 tidak mengusir Vladimir Putin dari organisasi tersebut pada tahun 2014.
KTT G7

Pada KTT tersebut, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan bahwa Inggris dan anggota G7 lainnya akan menerapkan lebih banyak tarif pada Rusia untuk membuat mereka berada di meja perundingan untuk gencatan senjata. Trump menolak untuk bergabung, mengatakan dia akan menunggu sampai Eropa melakukannya terlebih dahulu.
Dalam serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia semalam di Kyiv, Moskow menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai puluhan lainnya, menurut pejabat Ukraina.
Sebuah bangunan tempat tinggal berlantai sembilan dihancurkan, menghancurkan apartemen dan membunuh orang saat mereka tidur. Serangan itu dianggap sebagai salah satu yang terbesar sejak operasi militer Rusia dimulai pada awal 2022. Zelenskyy menyebutnya sebagai salah satu serangan paling mengerikan di ibu kota negara itu karena Rusia telah menembakkan lebih dari 440 pesawat tak berawak dan 32 rudal ke Ukraina.
Serangan-serangan ini terjadi setelah dua putaran upaya gagal untuk melakukan pembicaraan damai dan mengakhiri konflik, yang kini memasuki tahun keempatnya. Rusia telah menyerang wilayah sipil sejak awal konflik, meskipun mengklaim hanya menyerang sasaran militer. Namun, pemboman pada hari Selasa mengejutkan, karena serangan terhadap Kyiv tidak biasa terjadi.
G7 (Group of Seven)
G7 (Group of Seven) adalah sebuah forum informal yang terdiri dari tujuh negara dengan ekonomi maju: Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat. Uni Eropa juga berpartisipasi dalam pertemuan G7, diwakili oleh Presiden Dewan Eropa dan Presiden Komisi Eropa. G7 berfokus pada isu-isu ekonomi global, keamanan internasional, dan kerja sama pembangunan.
G7 dibentuk sebagai forum untuk dialog dan koordinasi mengenai isu-isu ekonomi dan keuangan, namun kemudian diperluas untuk mencakup berbagai bidang kegiatan internasional lainnya, seperti bantuan pembangunan, perdamaian, dan keamanan global. Pertemuan puncak G7 diadakan setiap tahun untuk membahas isu-isu global dan mengembangkan pendekatan bersama. Meskipun G7 bukan organisasi internasional, keputusannya dapat memiliki dampak global.
Negara-negara G7 mewakili lebih dari setengah kekayaan bersih global dan sekitar sepertiga dari PDB global. G7 juga dianggap sebagai blok yang homogen dan akrab, yang telah bertemu selama beberapa dekade.