Ketegangan lama soal wilayah antara Thailand dan Kamboja kembali memanas, menimbulkan bentrokan bersenjata paling serius dalam beberapa tahun terakhir.
🔥 Apa yang Memicu Kekerasan Terbaru?
Insiden Ranji (23 Juli): Lima tentara Thailand terluka akibat ledakan ranjau di Provinsi Ubon Ratchathani.
Bentrok Perbatasan (24 Juli): Kamboja menembakkan roket dan artileri ke Thailand; Thailand membalas dengan serangan udara F-16 ke sasaran militer Kamboja.
Korban Jiwa: Sedikitnya 11 warga sipil Thailand dan 1 tentara tewas; puluhan lainnya terluka.
🏛️ Latar Sejarah
Wilayah Sengketa: Konflik berpusat di Segitiga Zamrud, pertemuan Thailand, Kamboja, dan Laos — termasuk candi kuno seperti Preah Vihear dan Ta Muen Thom.
Warisan Kolonial: Perbatasan ditetapkan oleh Prancis pada 1907, namun Thailand masih menggugat beberapa bagian.
Putusan ICJ: Mahkamah Internasional memberi Preah Vihear kepada Kamboja pada 1962 dan menegaskan wilayah sekitarnya pada 2013.
🧨 Faktor Eskalasi
Putusnya Diplomasi: Kedua negara saling mengusir duta besar.
Dampak Sipil: Serangan Kamboja menghantam rumah dan infrastruktur Thailand; Thailand menuduh Kamboja melakukan kejahatan perang.
Krisis Politik: PM Thailand Paetongtarn Shinawatra diskors karena pembicaraan bocor dengan mantan pemimpin Kamboja Hun Sen.
Wajib Militer di Kamboja: PM Hun Manet umumkan wajib militer mulai 2026 karena ketegangan meningkat.
🌏 Reaksi Regional & Global
Seruan ASEAN: Malaysia mendesak kedua negara untuk “menahan diri”.
Intervensi PBB: Kamboja meminta sidang darurat Dewan Keamanan PBB.
Sikap Tiongkok: Menyatakan keprihatinan dan mendesak dialog.
🧭 Siapa yang Memerintahkan Perang Thailand–Kamboja?
Tidak ada deklarasi resmi perang dari kedua negara, tetapi menurut pernyataan pemerintah dan laporan media:
Versi Thailand
- Pemerintah Thailand menuduh Kamboja melakukan tindakan yang disengaja dan terencana, termasuk:
- Penanaman ranjau di wilayah Thailand.
- Serangan artileri ke pangkalan militer dan wilayah sipil Thailand.
- Thailand menyebut tindakan Kamboja sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan kedaulatan nasional.
- Pemerintah Thailand menyatakan siap meningkatkan langkah pertahanan diri jika serangan berlanjut.
Versi Kamboja
- Kamboja menyatakan bahwa pasukannya bertindak dalam rangka membela diri setelah serangan dari pihak Thailand.
- Mereka menuduh Thailand melakukan pelanggaran wilayah dan agresi militer tanpa provokasi.
- PM Hun Manet meminta sidang darurat Dewan Keamanan PBB dan menyebut Thailand sebagai pihak pemicu konflik.
⚖️ Kesimpulan Sementara
Kedua pihak saling menyalahkan atas dimulainya konflik. Tidak ada satu tokoh atau institusi yang secara eksplisit mengaku memerintahkan perang, tetapi:
- Thailand menyalahkan pemerintah Kamboja dan militer mereka.
- Kamboja menyalahkan militer Thailand dan menyebut tindakan mereka sebagai pembelaan.