Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dibacakan oleh seorang presenter televisi pada hari Rabu bahwa negaranya tidak akan menerima seruan Presiden AS Donald Trump untuk penyerahan tanpa syarat.
Dalam pidato pertamanya sejak Jumat, ketika ia menyampaikan pidato yang disiarkan di media pemerintah setelah Israel mulai membombardir Iran, Khamenei mengatakan perdamaian atau perang tidak dapat dipaksakan kepada negara tersebut.
“Orang-orang cerdas yang mengenal Iran, bangsa Iran, dan sejarahnya tidak akan pernah berbicara kepada bangsa ini dengan bahasa yang mengancam karena bangsa Iran tidak akan menyerah,” katanya.
“Orang Amerika harus tahu bahwa intervensi militer AS apa pun niscaya akan disertai dengan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.”
Ribuan orang melarikan diri dari Teheran pada hari Rabu setelah pesawat tempur Israel mengebom kota itu semalam, dan sebuah sumber mengatakan Trump sedang mempertimbangkan opsi yang mencakup bergabung dengan Israel dalam menyerang situs nuklir Iran.
Militer Israel mengatakan 50 jet Israel telah menyerang sekitar 20 target di Teheran semalam, termasuk lokasi yang memproduksi bahan mentah, komponen, dan sistem manufaktur untuk rudal.
Sebuah sumber yang mengetahui diskusi internal mengatakan Trump dan timnya sedang mempertimbangkan sejumlah opsi, termasuk bergabung dengan Israel dalam serangan terhadap situs nuklir Iran.
Iran telah menyampaikan kepada Washington bahwa mereka akan membalas Amerika Serikat atas segala bentuk keterlibatan langsung, kata duta besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Ali Bahreini. Ia mengatakan bahwa ia telah melihat AS sebagai “pihak yang terlibat dalam apa yang dilakukan Israel”.
Siapakah Ayatollah Ali Khamenei?

Pemimpin tertinggi Iran saat ini adalah Ayatollah Ali Khamenei. Ia telah menjabat sejak tahun 1989, menggantikan pendiri Republik Islam Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Sebagai Supreme Leader, Khamenei memegang kekuasaan tertinggi di Iran, melampaui presiden dalam hal pengaruh politik, militer, dan keagamaan. Ia memiliki wewenang untuk memveto kebijakan, menunjuk pejabat tinggi, dan mengendalikan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Ayatollah Ali Khamenei lahir pada 19 April 1939 di Masyhad, Iran. Ia berasal dari keluarga ulama dan sejak muda mendalami pendidikan agama di kota-kota suci seperti Najaf dan Qom. Khamenei aktif dalam gerakan menentang Shah Mohammad Reza Pahlavi dan beberapa kali dipenjara serta diasingkan karena aktivitas revolusionernya.
Setelah Revolusi Islam 1979, ia menjabat sebagai Presiden Iran dari 1981 hingga 1989. Ketika Ayatollah Ruhollah Khomeini wafat pada 1989, Khamenei diangkat sebagai Pemimpin Tertinggi Iran, posisi yang ia pegang hingga kini. Ia dikenal sebagai tokoh sentral dalam politik dan agama Iran, serta memiliki pengaruh besar dalam kebijakan luar negeri dan militer negara tersebut.