Trump Ancam Deportasi Elon Musk di Tengah Perseteruan Politik

Jika Elon Musk di deportasi, sangat mungkin saham TESLA bakal anjlok.

Dalam peningkatan dramatis atas perseteruan publik mereka, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan mendeportasi miliarder teknologi Elon Musk dan menghentikan pendanaan federal untuk perusahaan-perusahaannya, menyusul kritik terbuka Musk terhadap rancangan undang-undang pengeluaran andalan pemerintahan Trump.

Perselisihan ini menandai perubahan besar dari hubungan yang sebelumnya erat. Musk, yang menjadi donatur politik terbesar Trump dalam Pemilu 2024, pernah menjabat sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE), lembaga yang kini menuai kontroversi karena perannya dalam pemangkasan birokrasi federal.

🔥 Dari Sekutu Jadi Musuh

Konflik kembali memanas setelah Musk mengecam paket kebijakan ekonomi “One Big Beautiful Bill”, yang menurutnya akan menambah utang nasional dan mengabaikan industri kendaraan listrik. Paket ini baru saja disahkan oleh Senat.

Menanggapi pertanyaan wartawan, Trump mengatakan di peresmian pusat detensi migran baru di Florida:

“Kita akan lihat nanti,” ketika ditanya apakah ia akan mempertimbangkan deportasi Musk, meskipun Musk sudah menjadi warga negara AS sejak 2002. Trump menambahkan, “Mungkin kami akan kirim DOGE ke Elon. Kalian tahu DOGE itu apa? DOGE adalah monster yang mungkin akan kembali dan ‘memakan’ Elon.”

💬 Musk Merespons dengan Tertahan

Musk, pemilik Tesla, SpaceX, dan platform media sosial X, merespons melalui akunnya:

“Sangat tergoda untuk membalas. Sangat, sangat tergoda. Tapi untuk saat ini, aku tahan diri.”

Meski meredam, kabar menyebutkan Musk mempertimbangkan untuk mendanai partai politik baru sebagai bentuk perlawanan terhadap Partai Republik yang mendukung RUU tersebut.

📉 Dampak Ekonomi dan Politik

Setelah komentar Trump, saham Tesla turun 5%, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap potensi hilangnya kontrak dan subsidi pemerintah.

Analis politik memperingatkan bahwa konflik ini bisa memecah basis pendukung Partai Republik, terutama di kalangan konservatif pro-bisnis yang dulu mengidolakan Musk sebagai lambang inovasi.

ref

AmerikaDonald TrumpElon MuskfypPengusahaPolitikPresidenUSA