America Party oleh Elon Musk adalah gerakan politik baru yang diumumkan pada 5 Juli 2025, sebagai tantangan terhadap sistem dua partai tradisional di Amerika Serikat. Musk memperkenalkannya setelah berselisih dengan Presiden Donald Trump terkait RUU pengeluaran sebesar $3,3 triliun yang disebut “Big Beautiful Bill”.
🧩 Mengapa Elon Musk Membentuk Partai Ini
Ia mengkritik Partai Demokrat dan Republik sebagai bagian dari “uniparty” yang mendukung pengeluaran boros dan korupsi pemerintahan.
Menurut Musk, RUU tersebut akan menambah utang nasional secara besar-besaran dan merugikan insentif untuk energi ramah lingkungan seperti kendaraan listrik dan tenaga surya, sementara subsidi minyak dan gas tetap dipertahankan.
Setelah polling di platform X menunjukkan dukungan lebih dari 65% untuk partai baru, Musk menyatakan: “Dengan rasio 2 banding 1, kalian menginginkan partai baru, dan kalian akan mendapatkannya!”
🧭 Platform dan Agenda Partai America
- Tanggung jawab fiskal dan pengurangan defisit
- Imigrasi berbasis prestasi dan pendidikan berfokus pada STEM
- Hak digital dan kebebasan berekspresi
- Dukungan pada energi nuklir generasi baru dan eksplorasi ruang angkasa (termasuk riset Mars)
- Program uji coba untuk Pendapatan Dasar Universal, menanggapi perubahan pekerjaan akibat AI
🗳️ Strategi Politik
Musk berencana ikut serta dalam pemilu sela 2026, menargetkan 6–8 kursi DPR dan 2–4 kursi Senat untuk memengaruhi kebijakan.
Strateginya diibaratkan seperti Epaminondas melawan Sparta—menggunakan kekuatan terfokus di wilayah strategis untuk menggoyang tatanan lama.
🤝 Konflik dengan Trump
Musk sebelumnya merupakan pendukung utama Trump dan pernah memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).
Perselisihan mereka memuncak karena RUU tersebut, diikuti dengan saling sindir di publik dan ancaman dari Trump untuk menghentikan subsidi federal ke perusahaan-perusahaan milik Musk.
🗳️ Dampak Politik dari Partai America
Meski partai baru ini mungkin tidak langsung memenangkan banyak kursi, kehadirannya di pemilu sela 2026 berpotensi mengganggu keseimbangan politik yang sudah mapan.
⚡ Dampak Utama
Pecahnya Suara Konservatif America Party bisa merebut suara dari Partai Republik, khususnya di distrik-distrik yang tipis marginnya. Ini bisa menguntungkan Partai Demokrat dalam kontes yang ketat.
Strategi Gangguan Terfokus Musk berencana bertarung untuk 6–8 kursi DPR dan 2–4 kursi Senat, menargetkan wilayah strategis. Tujuannya bukan dominasi besar, tapi untuk menggoyang keseimbangan legislatif.
Tantangan terhadap Narasi “Uniparty” Musk menyebut Demokrat dan Republik sebagai bagian dari satu “uniparty” yang korup. Pesannya menyasar pemilih independen dan mereka yang kecewa, terutama dari generasi muda.
Tekanan terhadap Incumbent Dengan ancaman mendanai lawan dalam pemilihan pendahuluan, Musk membuat anggota legislatif—terutama dari Partai Republik—harus memikirkan ulang sikap mereka tentang pengeluaran anggaran.
Kekuatan Mobilisasi Digital Dengan lebih dari 220 juta pengikut di platform X dan sumber daya keuangan yang besar, Musk bisa menyebarkan narasi politik dengan cepat, melebihi kampanye tradisional.
🧠 Analogi Strategis: Epaminondas vs Sparta
Musk membandingkan pendekatannya dengan strategi jenderal Thebes kuno, Epaminondas, yang mengalahkan Sparta dengan menyerang titik-titik kunci secara fokus. Musk ingin mengganggu sistem politik dengan presisi, bukan dengan jumlah besar.
🗳️ Dukungan dari Publik dan Media Sosial
Musk mengadakan jajak pendapat di platform X pada 4 Juli 2025, dan 65,4% dari lebih dari 1 juta responden menyatakan setuju dengan pembentukan partai baru.
Ia menyebut hasil polling tersebut sebagai bukti bahwa rakyat Amerika menginginkan alternatif dari sistem dua partai yang ada.
👥 Basis Pendukung Potensial
Pemilih Independen: Survei Gallup 2024 menunjukkan bahwa 43% warga AS mengidentifikasi diri sebagai independen, lebih banyak dibandingkan Demokrat atau Republik.
Pria Republik dan Independen: Survei Quantus Insights menunjukkan bahwa 57% pria Republik dan 47% pria independen terbuka untuk mendukung partai baru Musk.
Kelompok Anti-Uniparty: Mereka yang kecewa dengan sistem politik saat ini dan merasa tidak terwakili oleh dua partai utama.
🤝 Tokoh Politik yang Terlibat
Thomas Massie (Republik, Kentucky): Musk secara terbuka menyatakan dukungan terhadap Massie karena menolak RUU Trump.
Andrew Yang: Mantan kandidat presiden dari Partai Demokrat dan pendiri Forward Party, disebut pernah mengajak Musk untuk bekerja sama membentuk partai alternatif.
Steven Nekhaila: Ketua Libertarian National Committee, juga mengusulkan kolaborasi dengan Musk.