Nasi goreng telah menjadi ikon kuliner Indonesia yang dicintai lintas generasi. Salah satu keistimewaannya adalah fleksibilitas bahan, termasuk penggunaan nasi sisa dari hari sebelumnya. Tak hanya membantu mengurangi limbah makanan, nasi kemarin justru kerap dianggap ideal untuk membuat nasi goreng yang sempurna.
Mengapa Nasi Kemarin? Nasi yang telah didinginkan semalaman cenderung lebih kering dan tidak lembek. Ini membuat butiran nasi tidak mudah hancur saat digoreng, menghasilkan tekstur yang renyah dan tidak menggumpal. Nasi kemarin juga hemat, nasi sisa tak terbuang dan tak perlu masak nasi lagi untuk membuat nasi goreng.
Resep Sederhana Nasi Goreng Nasi Kemarin Bahan:
- 1 piring nasi putih sisa semalam
- 2 siung bawang putih (cincang halus)
- 2 butir bawang merah (iris tipis)
- 1 butir telur
- 1 sdm kecap manis
- Garam dan merica secukupnya
- Minyak untuk menumis
- Pelengkap: irisan cabai, sosis, atau sayur sesuai selera
Cara Membuat:
- Panaskan sedikit minyak, tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum.
- Masukkan telur, orak-arik hingga matang.
- Tambahkan nasi, aduk rata sambil ditekan-tekan agar nasi terpisah.
- Masukkan kecap, garam, merica, dan pelengkap. Aduk rata.
- Masak hingga nasi terasa agak kering dan matang sempurna. Sajikan hangat.
Tips Tambahan:
- Simpan nasi sisa di kulkas dalam wadah tertutup untuk menjaga kelembapan dan kebersihan.
- Gunakan api besar saat menumis agar aroma smokey khas nasi goreng lebih terasa.
Sejarah Nasi Goreng
Nasi goreng memiliki sejarah panjang yang menarik, mencerminkan perpaduan budaya dan adaptasi kuliner lintas zaman.
Sejarah awalnya, nasi goreng berasal dari tradisi Tionghoa kuno, di mana masyarakatnya tidak menyukai makanan dingin dan tidak membuang sisa nasi. Untuk menghindari pemborosan, nasi sisa digoreng kembali dengan bumbu sederhana seperti bawang putih dan kecap asin. Tradisi ini sudah ada sejak sekitar 4000 SM di Tiongkok.
Masuknya nasi goreng ke kuliner Indonesia diperkirakan terjadi pada abad ke-10 hingga ke-17, dibawa oleh para perantau Tionghoa. Di Nusantara, hidangan ini mengalami akulturasi dengan bumbu lokal seperti terasi, cabai, dan kecap manis, yang membuat cita rasanya lebih kaya dan khas indonesia.
Jejak awal nasi goreng di Indonesia tercatat dalam naskah kuno Serat Centhini (1841), yang menjelaskan nasi goreng sebagai bagian dari hidangan kenduri. Tetapi, baru pada awal abad ke-20, nasi goreng mulai terdokumentasi sebagai hidangan mandiri dalam buku masak seperti Boekoe Masakan Betawi (1915) dan Buku Resep Nusantara (1961) yang disusun atas perintah Presiden Soekarno.
Sekarang, nasi goreng telah menjadi ikon kuliner Indonesia yang mendunia, dengan berbagai variasi seperti nasi goreng kampung, nasi goreng Jawa, hingga nasi goreng kambing. Bahkan, versi lokalnya bisa ditemukan di negara-negara Asia Tenggara lainnya, meski dengan sentuhan rasa yang berbeda.