Kesepakatan Dagang Amerika dan Vietnam Tentang Masa Depan Tarif Impor

Kesepakatan Dagang Amerika Vietnam

Perjanjian dagang baru antara Amerika Serikat dan Vietnam bukan sekadar kerja sama bilateral. Hal ini menjadi sinyal awal mengenai bagaimana AS akan mendesain ulang kebijakan perdagangan global di bulan-bulan mendatang. Dengan jeda 90 hari atas tarif timbal balik yang akan segera berakhir, kesepakatan ini memberi gambaran bahwa masa depan bisa mencakup tarif lebih tinggi, penegakan lebih ketat, dan pengawasan terhadap praktik transshipment.

📦 Gambaran Singkat Kesepakatan

  • Tarif 20% atas seluruh barang impor Vietnam ke AS (turun dari ancaman tarif 46%)
  • Tarif 40% atas barang yang dianggap “transshipment”, yakni produk asal negara lain (terutama Tiongkok) namun dikirim melalui Vietnam
  • Sebagai imbalan, Vietnam memberi AS akses pasar penuh, termasuk bebas tarif untuk ekspor kendaraan bermesin besar dan hasil pertanian AS

🔍 Mengapa Ini Penting

Ini merupakan kesepakatan perdagangan penuh pertama di bawah strategi tarif baru Presiden Trump dan bisa menjadi preseden untuk negosiasi dengan negara-negara seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Analis memperingatkan bahwa tarif dasar 20% bisa menjadi “normal baru” bagi eksportir Asia Tenggara, menggantikan tarif 10% yang bersifat sementara.

“Jika ada perubahan, tarif kemungkinan justru akan naik, bukan turun,” ujar Sebastian Raedler, Kepala Strategi Ekuitas Eropa di BofA.

🧭 Faktor Tiongkok

Tarif 40% untuk barang transshipment jelas ditujukan sebagai langkah menghalangi Tiongkok, yang sering dituduh mengakali tarif AS dengan menyalurkan barang melalui Vietnam. Kebijakan ini bisa berdampak luas terhadap rantai pasok global, khususnya perusahaan yang merakit produk dari komponen Tiongkok di Vietnam.

🌏 Dampak Bagi Negara Berkembang

Ekonom Citi memperingatkan bahwa kesepakatan ini bisa menjadi alarm bagi negara berkembang lain, terutama yang memiliki hubungan industri kuat dengan Tiongkok. Thailand dan Malaysia kemungkinan akan menghadapi tekanan serupa atau dipaksa menerima ketentuan yang mirip.


Di sisi lain, Vietnam — yang sebelumnya telah berkomitmen menurunkan tarif melalui TPP (yang kini tidak berlaku) , mungkin akan mengalami penurunan ekspor jangka pendek, namun bisa memperoleh akses pasar AS yang lebih luas di masa depan.

⚖️ Cetak Biru Tarif yang Baru?

Kesepakatan AS-Vietnam mengisyaratkan bahwa kesepakatan perdagangan mendatang akan:

  • Menggunakan skema tarif bertingkat berdasarkan asal barang dan transparansi rantai pasok
  • Menuntut akses pasar timbal balik untuk produk-produk AS
  • Memberi sanksi lebih keras terhadap praktik transshipment
  • Lebih memilih negosiasi secara bilateral, bukan melalui kerangka multilateral

Dengan batas waktu tarif pada 9 Juli mendekat, banyak negara kini mengamati dengan seksama. Apakah kesepakatan ini akan menjadi cetakan ulang kebijakan tarif global atau hanya langkah sementara, satu hal sudah jelas: era tarif rendah dan dapat diprediksi sedang berakhir.

ref


Selanjutnya
close