Insiden Pesta Rakyat Garut

Insiden Pesta Rakyat Garut

Insiden Pesta Rakyat Garut yang digelar dalam rangka pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar, dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, berujung tragis pada 18 Juli 2025 di Alun-alun Garut. Berikut rangkuman lengkapnya:

⚠️ Kronologi dan Dampak

Ribuan warga memadati lokasi sejak pagi untuk menghadiri pesta rakyat yang menyediakan hiburan dan makanan gratis.

Saat gerbang dibuka sekitar pukul 13.00 WIB, terjadi desak-desakan ekstrem.

3 orang meninggal dunia, termasuk seorang anak (8 tahun), seorang ibu lansia (61 tahun), dan seorang anggota polisi yang gugur saat menyelamatkan warga.


26 orang lainnya mengalami luka-luka dan sesak napas, sebagian besar karena kehabisan oksigen.

🧑‍⚖️ Tanggung Jawab dan Penyelidikan

Pakar hukum menyoroti potensi penerapan Pasal 359 KUHP terkait kelalaian yang menyebabkan kematian.

Polisi tengah menyelidiki event organizer (EO), panitia, dan pihak terkait termasuk izin acara dan pengamanan.

Dedi Mulyadi, Maula Akbar, dan Putri Karlina menyatakan siap diperiksa dan bertanggung jawab secara hukum dan moral.

🎤 Pernyataan Publik

Dedi Mulyadi sempat menyatakan tidak tahu soal acara makan gratis, namun video sebelumnya menunjukkan ia berdiskusi tentang hiburan rakyat dengan putranya.

Putri Karlina dan Maula Akbar menyampaikan permintaan maaf terbuka dan berjanji memberikan dukungan kepada keluarga korban.

📍 Alun-Alun Garut bukan sekadar ruang terbuka di jantung kota—ia adalah saksi bisu perjalanan sejarah Garut sejak awal abad ke-19. Berikut rangkuman sejarahnya:

🏛️ Asal Usul dan Pendirian

Dibangun pada 1813, saat pusat pemerintahan Kabupaten Limbangan dipindahkan ke Garut oleh pemerintah kolonial Belanda.

Lokasi dipilih karena strategis dan dekat dengan sumber air seperti Sungai Cimanuk, sesuai prinsip tata kota tradisional.

🧭 Tata Ruang Klasik

  • Mengikuti pola tata kota Jawa dan Sunda:
    • Pendopo di selatan
    • Masjid Agung di barat
    • Penjara di timur
    • Kantor pemerintahan di utara
  • Di tengahnya terdapat Babancong, panggung bersejarah tempat pejabat berpidato dan menyaksikan pertunjukan.

🎭 Fungsi Sosial dan Budaya

  • Sejak masa kolonial, alun-alun menjadi pusat kegiatan masyarakat:
    • Upacara kenegaraan
    • Festival budaya
    • Pasar malam dan pertunjukan seni
  • Tradisi unik seperti adu harimau dan kerbau pernah digelar saat perayaan Idul Fitri di masa lalu.

🏞️ Revitalisasi Modern

Kini tampil lebih instagramable dengan amphitheater, taman bermain anak, dan area kuliner.

Tetap mempertahankan nilai historis dan filosofis sebagai simbol identitas Garut.

ref


Selanjutnya
close