IHSG Anjlok Akibat Perang Iran-Israel, Investor Global tarik investasi

Ihsg anjlok akibat perang iran israel

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan signifikan dalam beberapa hari terakhir, seiring meningkatnya eskalasi konflik bersenjata antara Iran dan Israel. Pada penutupan perdagangan Kamis (19/6), IHSG tercatat anjlok 1,96% atau turun 139,15 poin ke level 6.968,64, dan kembali melemah ke 6.907,14 pada Jumat (20/6)

Penyebab Utama Penurunan IHSG:

1. Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Aksi saling serang antara Iran dan Israel memicu kekhawatiran pasar global. Investor khawatir konflik ini akan meluas dan melibatkan negara-negara besar, sehingga mempersempit ruang diplomasi dan meningkatkan risiko geopolitik.

2. Lonjakan Harga Energi Gangguan pasokan minyak dan gas akibat perang menyebabkan harga energi melonjak. Hal ini meningkatkan risiko inflasi global dan mempersempit ruang bagi bank sentral seperti The Fed untuk menurunkan suku bunga.


3. Aksi Jual Investor Asing Saham-saham unggulan seperti BBCA dan BBRI mengalami tekanan jual besar-besaran. Investor asing mencatatkan net sell ratusan miliar rupiah, memperburuk tekanan pada indeks.

4. Kekhawatiran Resesi Global Ketidakpastian ekonomi akibat konflik dan potensi keterlibatan Amerika Serikat dalam perang turut menambah tekanan. Pasar mulai mengantisipasi risiko resesi jika ketegangan terus berlanjut.

Analis dari OCBC Sekuritas dan JP Morgan memproyeksikan IHSG akan bergerak dalam rentang 6.850–7.100 dalam waktu dekat, dengan kecenderungan melemah terbatas. Aksi rebalancing indeks global seperti FTSE juga berpotensi memicu arus keluar dana asing.

Direktur Utama PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, menyarankan agar investor untuk tidak terburu-buru menjual aset saat pasar sedang turun. Menurutnya, aksi jual panik justru bisa memperparah kerugian dan menghilangkan peluang rebound jangka menengah

Para Investor disarankan untuk melakukan diversifikasi aset, termasuk mempertimbangkan instrumen pendapatan tetap seperti obligasi negara atau reksa dana pasar uang. Diversifikasi  ini penting untuk menjaga stabilitas portofolio di tengah volatilitas tinggi.

ref


Selanjutnya
close