Grab dan Gojek Kompak Bantah Rumor Akuisisi

Grab dan Gojek Kompak Bantah Rumor Akuisisi

Dua perusahaan ride-hailing Asia Tenggara, Grab Holdings Ltd dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, secara terpisah membantah kabar yang menyebutkan adanya rencana akuisisi antara keduanya. Klarifikasi ini sekaligus menepis spekulasi yang kembali muncul di media mengenai potensi konsolidasi di sektor transportasi daring dan layanan digital.

Dalam pernyataan resmi kepada Bursa Efek Singapura seperti dikutip dari Reuters, Grab menegaskan tidak sedang dalam pembicaraan dengan GoTo terkait transaksi akuisisi apa pun. “Tidak ada diskusi yang berlangsung saat ini dan Grab belum menandatangani kesepakatan apa pun,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi yang dirilis pada Senin, 9 Juni 2025.

Pernyataan tersebut muncul setelah laporan Bloomberg menyebutkan bahwa dana investasi negara Indonesia, Danantara, tengah mempertimbangkan keterlibatannya dalam akuisisi GoTo senilai US$7 miliar oleh Grab. Namun, Direktur Investasi Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja, membantah kabar tersebut dalam wawancara dengan media lokal.

GoTo juga merespons rumor ini melalui surat keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan menyatakan bahwa tidak ada perubahan informasi dari keterbukaan sebelumnya yang dirilis pada 4 Februari, 19 Maret, dan 8 Mei 2025. “Sampai dengan tanggal keterbukaan ini, tidak ada kesepakatan dengan pihak manapun terkait transaksi yang dimaksud,” tulis GoTo dalam surat yang ditandatangani Sekretaris Perusahaan, R.A. Koesoemohadiani.

Manajemen GoTo juga menegaskan bahwa rumor yang beredar tidak memberikan dampak negatif terhadap operasional maupun kelangsungan usaha perusahaan.

Sebelumnya, isu merger antara Grab dan Gojek telah beberapa kali mencuat sejak beberapa tahun lalu, seiring tekanan pasar dan kebutuhan efisiensi operasional. Meski begitu, kedua perusahaan hingga kini selalu membantah adanya rencana penggabungan.

Sementara itu, Grab mencatatkan pertumbuhan positif dalam operasionalnya. Pada April dan Mei 2025, nilai transaksi bruto (GMV) layanan on-demand tumbuh 19% secara tahunan, dengan jumlah perjalanan mobilitas meningkat 23% di periode yang sama.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Grab dan Gojek Kompak Bantah Rumor Akuisisi

close