Penurunan Drastis Penjualan Mobil di AS di Tengah Ketidakpastian Tarif dan Perubahan Sentimen Konsumen. Negara sedang perang dan dapat memiju inflasi, semua orang menahan diri membeli mobil.
Data terbaru menunjukkan penurunan signifikan dalam penjualan mobil di Amerika Serikat, menandai perubahan mencolok dari bulan-bulan sebelumnya yang didorong oleh kepanikan pra-tarif. Pengamat industri dan analis kini mengamati dengan seksama pergeseran perilaku konsumen sebagai respons terhadap kebijakan baru dan ketidakpastian ekonomi yang lebih luas.
Menurut Reuters, pertumbuhan tahunan penjualan kendaraan ringan yang disesuaikan secara musiman (SAAR) turun pada Mei 2025 menjadi 15,65 juta unit, menurun tajam dari 17,83 juta unit pada Maret. Penurunan sekitar 1,6 juta unit ini merupakan penurunan bulanan terbesar sejak awal pandemi COVID-19—pengingat bahwa industri otomotif masih berjuang menghadapi kondisi pasar yang fluktuatif.
Secara paralel, sebuah laporan Forbes menyoroti bahwa belanja ritel untuk kendaraan bermotor dan suku cadang mobil mengalami penurunan sebesar 3,5% pada bulan Mei. Situasi penurunan ini cukup mencolok mengingat konsumen sebelumnya berbondong-bondong mengunjungi dealer untuk mengantisipasi kenaikan harga akibat tarif baru yang diumumkan oleh pemerintahan Trump. Dengan diberlakukannya tarif tersebut, semangat pembelian mendadak pun mereda, sehingga permintaan menjadi jauh lebih redup.
Analisa Penurunan Penjualan Mobil
Para analis menyebutkan bahwa penurunan ini disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor. Pada awalnya, kepanikan pra-tarif mendorong pembeli mobil untuk melakukan pembelian lebih awal, sehingga penjualan melonjak pada bulan Maret dan April. Akan tetapi, setelah tarif mulai diberlakukan, urgensi tersebut menguap. Ditambah lagi dengan kecemasan ekonomi yang meluas dan sentimen hati-hati terhadap potensi kenaikan harga di masa depan, konsumen kini menunda atau mengurangi pembelian kendaraan mereka.
Selain itu, proyeksi penjualan mobil seperti yang diungkapkan dalam laporan Automotive Industry Insights dari Kroll menunjukkan bahwa jika tren saat ini berlanjut, penjualan domestik mungkin hanya tumbuh marginal atau bahkan menurun, dengan estimasi potensi penurunan menjadi sekitar 15,4 juta unit dalam beberapa bulan mendatang
Penurunan penjualan mobil ini diperkirakan akan memberikan dampak luas bagi industri. Untuk produsen, penurunan jumlah penjualan mungkin memaksa penyesuaian produksi dan mengevaluasi ulang prioritas strategis—potensial untuk mempercepat peralihan ke kendaraan listrik (EV) atau segmen emerging lainnya.
Dealer dan sales ritel juga kemungkinan akan merasakan tekanan, karena penurunan penjualan turut menyumbang pada tantangan ekonomi yang lebih besar di sektor after-market. Di pasar yang setiap persentase penurunannya dapat mempengaruhi margin dan proyeksi, mengembalikan kepercayaan konsumen menjadi sangat penting untuk pemulihan jangka pendek industri.
Sementara para pembuat kebijakan dan pemimpin industri menavigasi lanskap pasca-kepanikan pra-tarif, efek gabungan dari menurunnya permintaan dan ketidakpastian ekonomi yang berkelanjutan mungkin akan memicu penyesuaian lebih lanjut dalam kebijakan perdagangan dan insentif domestik.
Para pejabat negara berharap bahwa stabilisasi indikator ekonomi dan arah kebijakan pada akhirnya akan membantu membalikkan tren penurunan ini, sebuah pergeseran yang diharapkan dapat menghidupkan kembali salah satu sektor terpenting di Amerika.