Hasilnya menunjukkan bahwa minyak dari biji-bijian utuh dapat mendatangkan manfaat kesehatan jika disertakan dalam pola makan seimbang.
Menurut publikasi kesehatan Verywell Health yang disiarkan pada Selasa (17/6), sebuah studi baru menunjukkan kaitan antara asam linoleat, lemak tak jenuh ganda omega-6 yang ditemukan dalam minyak dari biji-bijian utuh, dengan berkurangnya peradangan dan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah.
Studi yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Society for Nutrition menunjukkan bahwa kadar asam linoleat yang lebih tinggi dikaitkan dengan lebih sedikit biomarker peradangan dan risiko diabetes yang lebih rendah.
Survei yang mencakup pengukuran tinggi dan berat badan, kadar asam lemak tak jenuh ganda omega-6, asam linoleat, insulin, dan glukosa dalam darah ini melibatkan 1.894 orang dewasa.
Akademisi di Indiana University School of Public Health-Bloomington dan kepala ilmuwan di Midwest Biomedical Research Kevin C. Maki, PhD, penulis utama studi tersebut, mengatakan bahwa hasil studi ini bertentangan dengan narasi daring bahwa minyak dari biji-bijian utuh bersifat pro-inflamasi dan dapat memicu obesitas.
Kevin C. Maki, PhD mengatakan bukti menunjukkan bahwa minyak dari biji-bijian tidak berbahaya dan secara keseluruhan mengonsumsi makanan yang kaya akan asam linoleat seperti minyak dari biji-bijian dapat membawa manfaat kesehatan.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa asam linoleat mendukung kesehatan jantung dan dapat mengurangi risiko kematian dini.
Penelitian baru lainnya menunjukkan bahwa orang yang mengganti sekitar 10 gram mentega dengan minyak sayur seperti minyak kanola, kedelai, atau minyak zaitun setiap hari memiliki risiko 17 persen lebih rendah untuk meninggal akibat kanker.
Asosiasi Jantung Amerika juga mencatat bahwa asam lemak omega-6, seperti asam linoleat, dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Minyak biji-bijian yang umum dikonsumsi meliputi minyak jagung, minyak kanola, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, minyak biji anggur, dan minyak kacang tanah.
“Banyak orang mengatakan minyak biji-bijian bersifat inflamasi. Pernyataan sederhana itu tidak benar,” kata Grace A. Derocha, seorang ahli diet terdaftar dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, kepada Verywell.
Ia mengatakan bahwa minyak biji-bijian dalam jumlah sedang dapat digunakan sebagai bagian dari diet seimbang.
“Asam linoleat bukanlah musuh. Cobalah menggunakan minyak biji-bijian utuh dengan tepat agar dapat mendukung kesehatan jantung Anda,” kata Derocha.