Benarkah Minum Kopi Manis Bisa Menyebabkan Diabetes?

Kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang, baik sebagai teman begadang, penambah semangat pagi, maupun sekadar pelengkap obrolan santai. Namun, tren kopi kekinian yang sarat gula dan topping manis memunculkan kekhawatiran: apakah minum kopi manis bisa menyebabkan diabetes?

Bagi banyak orang, ritual pagi tidak lengkap tanpa secangkir kopi, dan bagi sebagian besar, kopi tersebut datang dengan tambahan gula, sirup, dan pemanis lainnya yang banyak. Meskipun tidak dapat disangkal lezat, konsumsi “kopi manis” yang sering – baik itu latte, frappuccino, atau sekadar kopi buatan rumah yang banyak gulanya – telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi kontribusinya terhadap masalah kesehatan, terutama meningkatnya insiden diabetes tipe 2 secara global.

Secara alami, kopi hitam tanpa gula mengandung antioksidan seperti asam klorogenat dan magnesium yang justru dapat membantu metabolisme glukosa dan menurunkan risiko diabetes tipe 22. Bahkan, studi Harvard menunjukkan bahwa konsumsi kopi secara rutin dapat menurunkan risiko diabetes hingga 11%.

Namun, manfaat ini berlaku untuk kopi tanpa tambahan gula atau krimer berlebih. Ketika kopi disajikan dengan gula, susu kental manis, sirup, atau topping tinggi kalori, efeknya bisa berbalik. Penting untuk dipahami bahwa tidak ada satu makanan atau minuman pun yang secara langsung menyebabkan diabetes. Diabetes tipe 2 adalah gangguan metabolisme kompleks yang dipengaruhi oleh kombinasi predisposisi genetik, faktor gaya hidup, dan kebiasaan diet. Namun, efek kumulatif dari pilihan diet tertentu dapat secara signifikan meningkatkan risiko seseorang, dan minuman manis, termasuk kopi manis, tentu saja merupakan bagian dari diskusi ini.

Bahaya Gula Tambahan dalam Kopi

kopi tambah gula

Kekhawatiran utama dengan kopi manis terletak pada kandungan gulanya. Satu porsi khas minuman kopi khusus dapat mengandung antara 20 hingga 60 gram gula tambahan, terkadang bahkan lebih. Sebagai perbandingan, American Heart Association merekomendasikan tidak lebih dari 25 gram (6 sendok teh) gula tambahan per hari untuk sebagian besar wanita dewasa dan tidak lebih dari 36 gram (9 sendok teh) untuk sebagian besar pria dewasa. Banyak minuman kopi manis dapat dengan mudah melampaui batas harian ini dalam satu porsi saja.

Satu gelas kopi 3-in-1 bisa mengandung hingga 9 gram gula, sementara latte manis bisa mencapai 11 gram. Jika dikonsumsi beberapa kali sehari, asupan gula bisa melampaui batas harian yang direkomendasikan WHO, yaitu 50 gram. Konsumsi gula berlebih secara terus-menerus dapat menyebabkan resistensi insulin, peningkatan berat badan, dan akhirnya meningkatkan risiko diabetes tipe 22.

Studi dalam Current Diabetes Report bahkan menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis 1–2 kali sehari dapat meningkatkan risiko diabetes hingga 26%.

Orang yang sudah memiliki kecenderungan diabetes karena genetik, atau mereka yang menjalani gaya hidup kurang aktif dan memiliki pola makan tidak sehat, sangat rentan terhadap efek negatif dari konsumsi kopi manis yang sering. Bagi orang seperti ini, asupan gula yang terus-menerus tinggi dapat mempercepat perkembangan menuju resistensi insulin dan pada akhirnya, diabetes tipe 2.

Minum kopi tidak otomatis menyebabkan diabetes. Namun, kebiasaan mengonsumsi kopi manis secara berlebihan dapat menjadi faktor risiko serius. Solusinya? Nikmati kopi hitam, kurangi gula tambahan, dan perhatikan porsi harian. Dengan begitu, kamu tetap bisa menikmati kopi tanpa mengorbankan kesehatan.

DiabetesDietGulaKopi