Jaringan di Aceh Belum 100% Pulih, Ini Kata Meutya Hafid

Berbeda dengan Aceh, wilayah Sumatra berangsur pulih. Menkomdigi Meutya Hafid melaporkan di Provinsi Sumatra Barat pemulihan sudah mencapai angka 99%, sedangkan di Provinsi Sumatra barat sudah mencapai angka 97-98%. 

“Nah, Aceh ini dalam satu hari terakhir 17 ke 18, kita melihat ada kenaikan yang cukup tinggi Dari 50-an persen kepada dini hari tadi pukul 00:00 Ini onair BTS sudah di 73,5%, Saya rasa ini adalah hal kerja keras bersama pemerintah dan teman-teman operator,” ungkap Menkomdigi Meutya Hafid dalam acara Pelaksanaan Apel Bersama Posko Siaga Kualitas Layanan Telekomunikasi Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026 di Jakarta, Jumat (19/12). 

Meutya turut mengapresiasi operator seluler (opsel) terkait upaya pemulihan jaringan di daerah bencana. Ia juga mengingatkan pihak opsel untuk terus berfokus memulihkan jaringan di beberapa daerah seperti Bener Meriah, Aceh Tamiang dan Gayo Lues. 

“Jadi, kita memang harus menggiatkan lagi angka 73% ini untuk menyemangati teman-teman saja bahwa ini kita bisa naikkan, berarti harus bisa lebih naik lagi dalam waktu dekat mudah-mudahan,” jelas Meutya. 

Direktur Utama Telkomsel Nugroho membeberkan kendala dalam proses pemulihan jaringan telekomunikasi di wilayah terdampak banjir. Dari sisi lisrik, kendala yang ditemukan ialah banyak sutet yang rubuh dan belum dapat diintegrasikan dengan pembangkit listrik. 

Ada empat pembangit listrik yang belum dapat beroperasi secara normal. Kemudian, fiber optik pun banyak yang mengalami gangguan atau terputus pasca banjir dan tanah longsor. 

“Ini tentu perlu dilakuan upaya ekstra supaya, baik listrik menggunakan genset, nanti kita menunggu PLN gitu. Atau dari sisi trasnport, apakah kita menggunakan satelit, apakah kita menggunakan jalur baru yang melalui kabel bawah laut gitu, itu kita lakukan semaksimal mungkin, sehingga Alhamdulillah sampai hari ini seperti yang disampaikan bu Menteri sudah lebih dari 73%,” pungkas Nugroho. 

Nugroho memastikan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemulihan. Resource yang digunakan juga tidak hanya dari Sumatra, namun seluruh Indonesia.

“Kita recover dan terus kita lakukan dan tidak melulu mengandalkan resource yang ada di Sumatera, semua resource satu Indonesia kita kerahkan untuk bisa melakukan aktivitas recover jaringannya secara paralel,” tandasnya.