Sihojae adalah hunian privat yang memadukan fungsi guesthouse dan kafe dalam satu ruang budaya berkonsep mixed use. Berlokasi di Chilgok gun, Gyeongsangbuk do, proyek ini dirancang sebagai tempat beristirahat sekaligus ruang kontemplatif yang memisahkan pengunjung dari hiruk pikuk dunia luar. Kualitas inilah yang mengantarkan Sihojae meraih iF Design Award 2025, salah satu penghargaan desain paling prestisius di dunia, yang setiap tahunnya menerima sekitar 11.000 karya dari lebih dari 100 negara.

Pengalaman ruang dimulai sejak pengunjung memarkir kendaraan dan berjalan menyusuri dinding panjang yang membelah taman kecil. Dinding ini perlahan berubah menjadi bagian dari bangunan saat pengunjung melangkah masuk, menjadi perangkat arsitektural yang secara halus memutus hubungan dengan dunia luar dan membawa pengunjung ke dalam suasana tenang. Dua massa bangunan dirancang melengkung dan saling berhadapan, membentuk jalur masuk yang terasa seperti pelukan terbuka, menyampaikan rasa nyaman dan keramahan, seolah disambut oleh alam.
Baca juga, 5 Kafe Outdoor Instagramable di Jakarta


Nama Sihojae yang berarti busur dan waktu tercermin dalam garis lengkung bangunan dan atmosfer ruang yang membuat waktu terasa melambat. Proyek ini dirancang oleh Yoo Ehwa, prinsipal ITM YooEhwa Architects sekaligus putri sulung arsitek Itami Jun. Klien, seorang pencinta seni, menginginkan rumah pribadi yang juga berfungsi sebagai galeri koleksi seni serta guesthouse bagi anak anaknya. Tapak proyek berupa cekungan alami yang dikelilingi pegunungan mengarahkan arsitek untuk merancang bangunan yang tidak mengganggu alur lanskap menuju Gunung Palgongsan.

Baca juga, Staycation Anti Mainstream di Hotel Bekas Gedung Bersejarah
Bangunan sisi barat difungsikan sebagai galeri dan kafe Sicha, di mana pengunjung dapat menikmati taman dengan pantulan langit di kolam air. Bangunan sisi timur menampung guesthouse, dengan koridor berlapis kisi vertikal yang menghadirkan permainan cahaya dan bayangan sepanjang hari, menandai pergerakan waktu secara halus.

Taman di pusat tapak dirancang oleh Kim Bongchan dari The Garden, menggunakan vegetasi lokal dan kolam air yang tampak seolah telah menyatu dengan lanskap sejak lama. Garis atap bangunan yang lembut mengikuti kontur tapak menciptakan batas yang samar antara bangunan dan taman, menghadirkan dialog harmonis antara arsitektur dan alam.
Baca juga, Staycation Seperti di Film Sci-Fi! Vipp Tunnel di Tasmania

Lebih dari sekadar ruang komersial, Sihojae dan Sicha merupakan karya arsitektur emosional yang mencerminkan filosofi hidup pemiliknya. Memadukan alam, seni, dan arsitektur, ruang ini menawarkan pengalaman yang tenang, reflektif, dan personal, menjadikannya destinasi bagi siapa pun yang ingin merasakan ritme desain Korea yang lembut dan penuh makna, tak jauh dari Daegu namun terasa jauh dari kesibukan sehari hari.
View this post on Instagram
Sumber foto: Kim Yongkwan
Sicha, Guesthouse dan Kafe Pemenang iF Design Award 2025